Baru-baru ini Shopback melaksanakan survei terhadap lebih dari 5.600 responden di lima kota besar di Indonesia (Jabodetabek, Bandung, Medan, Surabaya dan Makassar). Survei ini menampakkan bahwa diskon/potongan harga menjadi promo yang paling disukai dan diandalkan oleh masyarakat Indonesia dengan prosentase 41 persen, diikuti dengan cashback (37 persen), buy 1 get 1 (13 persen), dan hadiah lantas (8 persen).
Indera dengan hasil survei hal yang demikian, Country Head of Shopback Indonesia Tapi Yonathan mengatakan promo potongan harga memang selalu menjadi pemikat masyarakat untuk berbelanja baik di toko offline maupun toko online.
\\\"Indera ketika ini, rewards cashback pelan mulai menarik perhatian masyarakat, secara khusus mereka yang menyukai berbelanja online. Data dari Shopback juga menampakkan bahwa rewards cashback menjadi alasan utama yang mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk berbelanja di platform online, diikuti potongan harga di urutan kedua dan promo bebas ongkos kirim di urutan ketiga,\\\" kata Tapi dalam keterangan tertulis, Rabu (10/10/2018).
Laporan dari Nielsen di 2016 pun menampakkan hasil yang sama. Pemberian rewards dalam bentuk cashback menduduki peringkat teratas kebutuhan pasar bagi perusahaan untuk menarik hati pelanggan.
Tapi menambahkan, tak hanya di platform online, promo cashback sampai 30 persen juga menjadi promo restoran paling menarik bagi responden dibanding promo buy 1 get 1 dan voucer potongan harga sampai 50 persen di pembelian selanjutnya.
Tapi data survei yang sama, setidaknya 70,2 persen responden mengaku dalam satu bulan terakhir mereka melaksanakan transaksi 1-10 kali di platform e-commerce sebab beratensi dengan reward cashback yang dikasih, dan 19,1 persen lainnya melaksanakan transaksi sebanyak 10-20 kali.
Menariknya lagi, jika dipandang berdasarkan gender, pria lebih beratensi dengan promo rewards cashback, meskipun wanita lebih beratensi dengan promo diskon.
Indera di balik atensi terhadap rewards cashback, ternyata ada sebagian hal yang menjadi kekurangan rewards cashback di mata responden, ialah tak bisa ditarik tunai (52,7 persen), hanya bisa diterapkan untuk pembelanjaan selanjutnya di platform yang sama (32 persen), serta cara kerja verifikasi yang terlalu lama (19,8 persen).
Untuk menjawab keluhan masyarakat itu, Shopback, sebagai platform gaya hidup yang mendorong masyarakat untuk berbelanja online dengan metode hemat dan akurat, memberikan cashback sampai 30 persen terhadap pengguna yang melaksanakan transaksi pembelanjaan di Shopback. Cashback yang didapat pun bisa ditransfer ke rekening bank pengguna atau dikonversi menjadi pulsa.
Bertepatan dengan Hari Cashback Nasional pada 10 Oktober ini, sebagian platform e-commerce pun ikut memberikan bermacam-macam nominal cashback dan potongan harga terhadap masyarakat Indonesia.
Indera hal itu, Shopback pun mencoba merangkum seluruh promo cashback hal yang demikian di dalam platform dan aplikasinya. Kecuali ini guna mempermudah masyarakat mengetahui promo yang sedang berjalan dan layak dengan kebutuhan masyarakat.
Digital itu, Shopback juga memberikan profit cashback 100 persen jika melaksanakan transaksi apapun di aplikasi dan platform Shopback, serta bermacam-macam promo menarik lainnya.
Sebagai berita, Hari Cashback Nasional ini juga ialah rangkaian ShopFest 2018 yang legal digelar dari 5 September 2018 sampai 3 Januari 2019.
Tak Payment dan Promo Cashback
Terbukti hanya platform e-commerce yang gencar memberikan rewards cashback, sebagian komputerisasi payment di Indonesia pun memanfaatkan cashback untuk menarik atensi masyarakat menggunakan komputerisasi payment hal yang demikian. Ketika, dari survei Shopback lebih dari separo responden (51,6 persen) mengaku menggunakan aplikasi komputerisasi payment ketika ada promo cashback berlangsung.
\\\"Ketika ini, baik pelaku e-commerce maupun bisnis komputerisasi lain berlomba-laga untuk mempesona hati pengguna menggunakan jasa/layanan mereka. Promo cashback rewards diukur sebagai bentuk loyalty program yang bisa menarik pengguna baru serta mempertahan pengguna lama,\\\" ujar Tapi.
Tercatat ada banyak komputerisasi payment di Indonesia, namun berdasarkan hasil kuesioner, GO-PAY dan OVO menjadi aplikasi komputerisasi payment yang paling banyak diterapkan responden, dengan prosentase masing-masing 41,6 persen dan 29.7 persen.
Bagi anda yang tertarik dengan promo iklan di Google bisa cek disini https://rumahads.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar